top of page
Search

Arsenal dan MU menerima informasi bahagia tampuk minggu ini. Kabarnya ke-2 club sanggup lolos ke asosiasi Champions periode depan meskipun cuma sudah di website https://www.asia7bet.info/ uni Inggris.


Cara ini tidak lepas bermula investigasi UEFA guna Manchester City. pemenang bersi kukuh uni Inggris itu diduga semula menubruk cara keuangan thn ini.


Jikalau tangguh sehingga City dapat mewarisi ketetapan terberat awal UEFA. Merupakan larangan unjuk gigi di kejuaraan Eropa masa berikutnya.


Seandainya itu yg berlangsung sehingga club bersama runtunan di bawahnya yg dapat menukar area City. Dan club tersimpul sanggup menjadi jarak Arsenal atau MU yg saat ini kaya di situs kelima dan keenam perkumpulan Inggris.


Seperti didapati cadangan ticket federasi Champions kepada club asosiasi Inggris ada empat, tunggal lewat tahap kualifikasi. Sementara kronologi kelima selayaknya cuma memperoleh kupon ke perkumpulan Europa.


Tidak sedikit Cara

Menariknya, MU dan Arsenal solo tambah miliki kesempatan lolos konfederasi Champions periode depan bersama sekian banyak kiat. Maklum ke-2 tim tunggal serta belum terabaikan jauh awal lokasi keempat klasemen yg dipegang Chelsea.


Resep lain merupakan lewat jurusan konfederasi Champions dan uni Europa. MU dapat mewarisi ticket kalau jagoan union Champions periode ini.


Begitu pun Arsenal yg pula bersi teguh di asosiasi Europa. bila berhasil jawara sehingga ticket union Champions automatis didapatkan meskipun tidak sukses berakhir di kedudukan keempat atau kelima perkumpulan Inggris.

12 views0 comments

Updated: Dec 27, 2018


Pada suatu pembicaraan dengan seseorang kawan Agen Bola di muka satu pondok pendakian, saya temukan satu kajian yg cukuplah menarik buat ditulis. Tengah asik terlibat perbincangan ngalor ngidul mengenai berbagai hal, tak diduga kawan saya bertutur begini.


“Buatku, waktu terakhir ini mendaki gunung sudah ngga seasik dahulu, Gung. Umumnya pendaki saat ini yg saya jumpai di perjalanan, seandainya bercakap kebanyakan hanya repot membangga-banggakan lis gunung manakah saja yg udah ia tundukkan.”


Satu runtutan kalimat simple itu sukses mengambil atensi saya. Yg undang perhatian bukan mengenai dunia pendakian yg menurutnya udah gak menyenangkan kembali, namun mengenai beberapa pendaki yg kerap membesarkan hati diri atas pencapaian-pencapaian yg dia menganggapnya satu prestasi selesai sukses menapakkan kaki di gunung-gunung paling tinggi.


Bila demikian skema yg kita pilih, saya fikir pendakian yg dikerjakan sedikit akan kurang berarti serta malahan menimbulkan dampak negatif bersifat penambahan kesombongan dalam diri.


Seperti pada manusia biasa yg susah buat langsung menyaksikan cacat yg terdapat di dianya sendiri, waktu itu yg pertama datang di kepala saya malahan mengenai pemikiran mirip dari banyak kawan serta sejumlah pendaki yg yang sempat saya jumpai di perjalanan. Dari lis itu, cukuplah banyak pula yg kerap cerita serta membangga-banggakan lis gunung yg mereka menganggapnya udah mereka tundukkan.


Tetapi lalu, selesai dipikir serta lebih jauh menyaksikan pada diri pribadi, nyata-nyatanya seringkali juga saya punyai pikiran yg sama konyolnya seperti mereka, serta apesnya baru saya sadari ketakbergunaan-nya pada sekarang ini. Jadi malu sendiri, deh, udah berani nge-judge orang-orang dengan seenaknya, nyata-nyatanya diri ini pula sama pula. Bodoh.


Berdasarkan pada sejumlah pengalaman pribadi, saya fikir semua hal yg berlangsung dalam kehidupan gak sempat ada yg buang waktu, baik itu pengalaman yg memiliki nilai atau suatu yg kita menganggapnya gak berfaedah sekalinya yaitu sisi dari satu susun proses yg akan bangun diri kita ke arah pribadi yg lebih baik dari saat lantas, dalam skema ini mungkin dapat dirasa sisi proses dari pendewasaan diri. Serta seluruhnya pastinya tergantung pada kebolehan diri kita dalam menyerap arti, serta sejauh manakah dengan rendah hati kita pengen menuai pelajaran.



Kenapa kita mendaki gunung?

Satu pertanyaan klise yg jawaban yang pasti gak satu setan juga tahu. Mengapa saya ucap klise, sebab pertanyaan ini udah sangat sering diulas serta yang pasti menimbulkan jawaban yg gak sama dari tiap-tiap orang. Satu jawaban dapat memuaskan sebagian orang, tetapi belum pula pasti untuk yang lain.

Bila gak akan memberi jawaban, mengapa saya mengupas pertanyaan itu? Di sini saya tengah mengupas mengenai nilai serta fungsi yg diterima dari satu perjalanan pendakian, apa positif atau malahan negatif. Sebab semua karena pastinya datang dari satu karena, pelajaran serta hasil yg kita peroleh dari satu perjalanan pendakian sebelumnya pastinya pergi dari karena kenapa kita pergi mendaki yg lalu pada hasilnya akan membuahkan satu arah yg pingin digapai. Lantas, pengalaman-pengalaman yg berlangsung dalam perjalanan yg di pengaruhi arah awal yg udah kita tentukan akan mengerjakan serta membuat hasil yg akan kita bisa diakhir perjalanan.


Dengan cara sederhananya, seseorang yg pergi mendaki dengan tekad buat bersenang-senang serta banyak mengerjakan swafoto buat dokumentasi diri yg lalu akan diterbitkan di media sosial pribadinya mungkin cuma akan mendapat hasil yg gak jauh dari niatan yg sudah dia tekadkan di awalnya perjalanan. Di selama perjalanan, dia yang pasti akan konsentrasi mencari spot yg menarik buat jadikan latar berswafoto, sampai melupakan banyak momen-momen kecil yg kali saja mempunyai kandungan nilai pejalaran yg lebih memiliki nilai dari sekadar poto diri. Memang, ada kesempatan ikut dia akan memperoleh nilai makin berwujud pelajaran serta pengalaman dari kejadian-kejadian dalam perjalanan itu, tetapi kemungkinan, nilainya gak akan sejumlah banyaknya poto yg udah dia dokumentasikan di gawai pribadinya.


Atau contoh beda seseorang petualang yg pergi dengan tekad awal buat menundukkan gunung dalam rencana lengkapi lis kebanggaan serta prestasi dianya sendiri. Selama perjalanan, dia akan melupakan berbagai hal serta cuma terlalu fokus buat segera mungkin dapat lekas raih puncak. Selanjutnya perjalanan jadi gak di nikmati sama seperti tersedianya.


Nikmati serta ‘menyerap’ apakah yg berada di perjalanan

Tetapi, masih ada kelompok beberapa orang yg pergi mendaki dengan tekad buat seluruhnya nikmati perjalanan dengan cara apa yang ada serta mengupayakan buat menyerap sebanyak-banyaknya pelajaran dari tiap-tiap lengkap yg dia alami dalam perjalanan itu. Tiap-tiap peristiwa perjalanan dari mulai pergi dari rumah, mulai menjajaki arah pendakian, sampai menjajal tanjakan-tanjakan curam ke arah puncak akan dia nikmati dengan simple serta apa yang ada, sembari menuai arti serta pelajaran yg terselip dalam tiap-tiap peristiwa itu.

Pelajaran memiliki nilai yg dia bisa mungkin tambah lebih besar serta bisa mengubah dianya sendiri berubah menjadi pribadi yg lebih baik dari awalnya. Gak instant memang, namun berproses.


Bila kita pingin mendapat ‘hasil’ lebih dari sekadar raih puncak waktu mengerjakan pendakian, kelihatannya kita butuh lakukan revisi faktor serta arah awal mengapa kita pergi mendaki. Kita butuh mencari jawaban yg sangat sesuai serta sesuai dengan buat diri kita sendiri atas pertanyaan “mengapa kita mendaki gunung?” yg saya ulas diatas.


Jikapun Kamu gak pingin mengubah faktor penting kenapa mengerjakan pendakian sebab hal semacam itu udah melekat serta berubah menjadi sisi diri serta hobimu (contoh Kamu begitu kesukaan serta suka berswafoto), petunjuk saya janganlah terlampau konsentrasi pada arah itu, nikmati ikut momen-momen beda dalam perjalanan yg mungkin bisa memberikan nilai pelajaran lebih.



Arti Yang Sebenarnya

Seperti banyak petualang bijak mengatakan : “Bukan alam yang wajib kita tundukkan, tetapi ego serta kesombongan yg berkuasa dalam diri.”


Selesai melalui proses panjang serta perenungan, saya anggap, mendaki gunung yaitu satu peluang memiliki nilai buat tempat kontemplasi serta refleksi diri dalam rencana proses pendewasaan untuk jadi pribadi yg lebih baik, bukan sekadar arena buat mengagungkan eksistensi serta kebanggaan semata-mata.


Sayang, kan, bila bayaran atas semua upaya serta waktu yg kita korbankan buat dapat pergi mendaki cuman berwujud beberapa gambar swafoto bukti eksistensi serta secuil penambahan kesombongan dalam hati atas satu perolehan yg kita menganggapnya penaklukan saja. Ingat, hakikatnya alam takkan mungkin dapat kita tundukkan. Seperti banyak petualang bijak mengatakan : “Bukan alam yang wajib kita tundukkan, tetapi ego serta kesombongan yg berkuasa dalam diri.”


Bila kita pengen menggali serta dikit lebih nikmati perjalanan melalui cara yg tidak sama, saya meyakini akan sangat banyak perihal yg dapat kita tekuni, entahlah itu dari beberapa orang yg kita jumpai di pinggir arah pendakian, dari dedaunan yg berjatuhan dari pohon pohon, dari perjuangan kita melalui terjalnya tanjakan, dari gumpalan awan yg menghampar bagaikan lautan, dari masyarakat lokal di kurang lebih dan lain-lain. Cukuplah membuka mata serta hati kita selebar-lebarnya, supaya arti serta nilai pelajaran dari perjalanan dapat lebih ringan masuk serta mengalir ke jiwa kita.


Tulisan ini tak punya tujuan buat menghakimi kalau mereka yg pergi mendaki buat satu perolehan kebanggaan diri atau buat sekadar bersenang-senang merekam dokumentasi pribadi yaitu salah. Kamu punya hak pilih apa pun yg Kamu sukai, sebab toh itu hidupmu sendiri juga.


Tulisan ini cuma sebentuk refleksi diri saya atas apakah yg saya alami, bayangkan, serta tekuni dari pengalaman perjalanan yg sempat saya bisa. Bila kawan-kawan tak sepakat dengan seluruhnya, tak kenapa, serta silakan hiraukan saja tulisan ini. Sedang bila ada kawan-kawan yg terasa sepakat serta searah dengan pemikiran yg saya tuang, semoga tulisan ini bisa berfaedah serta berubah menjadi tempat evaluasi yg memiliki nilai buat kita semua.

18 views0 comments

Updated: Jan 4, 2019


Anda memiliki rencana wisata di Green Canyon, yg kini kembali disukai banyak orang menjadi arah wisata alam utama di Jawa Barat. Baca beberapa catatan utama dibawah ini, utama berubah menjadi petunjuk serta wisata anda bersama dengan keluarga serta rombongan lebih memuaskan.


#1 Rute Perjalanan dari Jakarta

Tempat Green Canyon (Cukang Taneuh) ada di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pergi dari Jakarta memanfaatkan mobil rute terpilih yaitu dari Bandung ketujuan Tasikmalaya - Ciamis - Kota Banjar - Pangandaran - Parigi lantas Cijulang (Green Canyon) atau dimaksud arah Timur dengan jarak tempuh 170 km. Dan arah Selatan melalui kota Tasik, Cipatujah, Cikalong, Cimanuk lantas Cijulang, dengan jarak kira-kira 60 km.

Biarpun arah selatan lebih pendek, rute ini tidak direkomendasikan buat anda. Situasi jalan rusak kritis serta kesibukan truk pengangkut pasir meningkatkan kepadatan jalan hingga habiskan waktu lebih lama dari jarak yg dipertimbangkan.

Dari Jakarta, anda dapat meniti perjalanan normal 7-8 Jam (dari Bandung waktu tempuh 5-6 jam), lantaran anda dapat meniti jarak tempuh kurang lebih 333 Km buat persiapan sopir cadangan untuk sama-sama bergantian, atau istirahat yg cukuplah tiap-tiap 3 jam perjalanan di sebagian tempat rest ruangan, di Bandung atau di kota Banjar. Waktu pergi yg nyaman yaitu malam hari, apabila ini yaitu berlibur weekend waktu yg pas pergi pada Jum'at malam.


#2 Waktu yg sangat pas yaitu pagi, hari biasa serta musim kemarau

Nikmati waktu-waktu yg tenang di Green Canyon yaitu waktu hari biasa pada musim kemarau. Tiap-tiap weekend ditambah lagi berlibur Nasional serta sekolah, tempat ini sarat serta padat dengan pengunjung. Apabila memang terpaksa menentukan waktu waktu high season, usahakan dapat ada lebih pagi di Green Canyon untuk hindari antre perahu. Tiap-tiap hari loket di buka mulai jam 07.30 WIB serta tutup pada 16.00 WIB.


#3 Sediakan uang yg Cukuplah

di object wisata ini tidak ada ATM, paling akhir anda dapat menjumpai ATM di POM Bensin di dalam perjalanan Pangandaran - Cukang Taneuh. Serta yg sangat utama, untuk dapat sampai nikmati Green Canyon, cuma satu transportasi yg dapat diperlukan yaitu perahu motor wisata yg dapat di isi 5 orang penumpang. Sewa per perahu untuk pulang pergi dermaga - Green Canyon anda dikenai kurang lebih Rp. 150.000,-/perahu komplet dengan retribusi masuk serta asuransi. Pergi bersama dengan rombongan semestinya lebih memudahkan dibandingkan cuman berdua atau sendiri.


Semestinya amat sayang jauh serta lamanya perjalanan pabila cuma hingga di pemberhentian perahu paling akhir, berenang menantang arus sungai Cijulang miliki kesan-kesan mendalam serta pastinya berbasah-basahan. Buat persiapan uang penambahan untuk sewa pelampung pengaman (life jacket) serta teknik pemandu untuk keamanan anda saat pengarungan.


#4 Perabotan Utama yg perlu dibawa

yg tentunya yaitu busana tukar, pilihan yang lain yaitu anda sebaiknya bawa serta Camera tahan air. Apabila cuma ada camera biasa atau telephone seluler, banyak pemandu dapat persiapkan drybag untuk konsisten aman serta narsis. Butuh diingat, berdasarka pengalaman waktu pengarungan sungai dengan bodi rafting lebih lama dari agenda lantaran karena amat seringkali photo-photo..hehehe


#5 Banyak terdapat pilihan Kuliner lokal

sehabis berenang serta lapar kedinginan, di ruangan parkir semua sarana cukuplah komplet serta ada bermacam tipe makanan di warung-warung lokal, toilet umum serta pernak-pernik merchandise yg di tawarkan banyak pedagang.

Pribadi untuk kegiatan Bodi Rafting, perlu sebelum pergi anda mesti sarapan. Perut yg kosong lebih gampang diserang kram perut lantaran cukuplah lama tubuh anda dapat terendam air sungai yg dingin

Apabila anda membawa rombongan besar serta butuh tempat makan yg luas biar lebih bebas, anda tidak mesti ke Pangandaran, lantaran sekarang tidak jauh dari tempat parkir cukuplah banyak restauran-restauran lokal yg dapat penuhi hasrat makan anda sesudah Bodi Rafting.


#6 Bermalam di Batu Karas, pantainya Pemburu ombak yg hening

Di kurang lebih Green Canyon, sedikit pilihan penginapan serta hotel seperti di Pangandaran terkecuali homestay, rumah warga yg disewakan seluruh atau semata-mata kamar. Pada harga sewa yg merakyat, janganlah mengharapkan memperoleh service seperti bermalam di hotel, tetapi pun tak kan menyedihkan anda dengan service penuh "kekeluargaan", warga kurang lebih amat menghargai tamu-tamunya dengan baik serta ramah. Pesan makanan dengan masakan "rumah" lantas anda juga dapat dilayani dengan baik.


Pilihan bermalam yang lain anda dapat menentukan hotel di pantai Batu Karas, bisa di jangkau tidak jauh dari Green Canyon, cuma 15 menit dengan kendaraan anda dapat rasakan deburan ombaknya. Di Batu Karas, tempat yg baik untuk bersepi nikmati ombak serta belajar surfing, lengkaplah wisata anda, air asin serta tawar lengkapi berlibur pekan akhir anda serta keluarga.


#7 Singgahi tujuan yang lain yg tidak jauh dari Green Canyon


Berwisata di Green Canyon, kami anjurkan anda mengelola waktu lumayan baik. Pilihan waktu saat tiga hari serta dua malam yaitu yg baik serta cukuplah, kurang dari itu anda tak kan miliki kesempatan bertandang ke lokasi-lokasi menarik yang lain yg bersisihan dengan Green Canyon. Tidak cuman Pangandaran, masihlah ada banyak tujuan yang lain yg perlu diperhitungkan, Taman Wisata & Cagar Alam Pananjung, pantai karang tajam Batu Hiu serta Penangkaran Penyu Batu Hiu, pantai Batu Karas serta pantai Mandasari. Tempat yg butuh diperhitungkan untuk disinggahi


#8 Satu jam atau Tiga jam di Green Canyon?

Semi Bodi Rafting, diawali dari dermaga Ciseurueh dengan perahu wisata sampai Green Canyon. Dilanjut dengan berenang disekitarnya kurang lebih 500 mtr. dengan tempo kurang dari satu jam. Sewa life jacket serta pemandu yaitu ongkos di luar sewa perahu yg dibeli di loket masuk.


Full Bodi Rafting, untuk minimum sepuluh orang serta didampingi oleh dua orang pemandu yg pergi dari hulu sungai Cijulang serta meniti jarak pengarungan sejauh 5 km atau bisa saja dengan tempo 3-4 jam

27 views0 comments
bottom of page